Framing Pemberitaan kelangkaan Kedelai di Kompas.com

Ghalda Nauli Siregar, Bimo Yogatama, Salsabila Fadilah Azahra, Gani Ardianto, Virginia Ayu Sagita, Medi Trilaksono Dwi Abadi

Abstract


Pada tatanan baru mengenai perkembangan teknologi komunikasi, dunia jurnalistik ikut mengalami pergeseran kemajuan karena adanya internet. Jurnalistik online menerangkan tentang adanya 3 korelasi antara daring, internet, dan website dan tidak ada tenggat waktu (deadline) dalam setiap pemberitaannya oleh media. Termasuk pemberitaan kelangkaan kedelai yang menjadi topik yang cukup sering di blow-up oleh media dalam kurun waktu tahun 2021 hingga tahun 2022. Tak sedikit media yang meliput dan membuat pemberitaan tentang kelang1kaan kedelai ini. Salah satunya adalah media Kompas.com yang massif memberitakan berita kelangkaan kedelai pada saat kedelai dan olahan turunanya seperti tahu dan tempe mengalami gejolak. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana framing media Kompas.com dalam pemberitaan kelangkaan kedelai. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif konstruktivis. Tujuan dilakukannya penelitian untuk mengetahui framing isu, sudut pandang, dan faktor-faktor framing pada media Kompas.com berkenaan dengan kelangkaan kedelai dengan menggunakan teori konstruksi realitas dan framing. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik Analisis Isi (Dokumen/Arsip) dengan menganalisis 3 pemberitaan mengenai kelangkaan kedelai di Kompas.com. Hasil temuan dari analisis 3 berita Kompas.com yang berkenaan dengan kelangkaan kedelai adalah secara keseluruhan sikap atau framing yang dilakukan oleh Kompas.com bersifat netral. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya saran dan upaya penyelesaian yang diberikan oleh Kompas.com agar kedua belah pihak baik itu petani kedelai maupun pemerintah sama-sama bersinergi dan berkontribusi untuk menanggulangi dan menangani permasalahan kelangkaan kedelai yang terjadi ini.

Keywords


Framing, Kelangkaan Kedelai, & Kompas.com

References


Agricluture, U. (2022). 10 Produsen Beras Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 4. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/22/10-produsen-beras-terbesar-duni a- indonesia-nomor-4

Althusser. (2008). Tentang Ideologi : Marxisme Stukturalis, Psikoanalisis. Jalasutra.Anggoro, A. D. (2016). Media, Politik dan Kekuasaan (Analisis Framing Model Robert N.

Entman tentang Pemberitaan Hasil Pemilihan Presiden, 9 Juli 2014 di TV One dan Metro

TV). Jurnal Umpo, 2. http://journal.umpo.ac.id/index.php/aristo/article/view/16

Ashari. (2021). Upaya Kementan Mengatasi Kelangkaan Kedelai pada Masa Pandemi Covid-19. Azanella, L. A. (2021). Di Balik Melambungnya Harga Kedelai Impor 2021... Kompas.Com.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/05/170500065/di-balik-melambungnya-har

ga-kedelai-impor-2021-?page=all

B, B. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif. Rajawali Pers.

Biagi. (2010). Pengantar Media Massa. Salemba Humanika.

Dzulfaroh, A. N. (2022). Harga Kedelai Impor Meroket, Pemerintah Dinilai Kurang

Perhatian pada Kedelai Lokal. Kompas.Com. https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/17/100000865/harga-kedelai-impor-meroke t- pemerintah-dinilai-kurang-perhatian-pada?page=all

Efriza, Indrawan, & Ilmar. (2020). KEHADIRAN MEDIA BARU (NEW MEDIA) DALAM PROSES KOMUNIKASI POLITIK. Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi Univesitas Islam Riau, 8, 1–17.

Eriyanto. (2011). Analisis isi: Pengantar metodologi untuk penelitian ilmu komunikasi dan ilmu- ilmu sosial lainnya. Kencana.

Eriyanto. (2012). Analisis Framing: Komunikasi, Ideologi dan Politik Media. LKIS. Griffin, E., Ledbetter, A., & Sparks, G. G. (2018). A First Look At Communication Theory,

th Edition. In McGraw-Hill. http://www.amazon.com/First-Look-Communication-

Theory/dp/0072291532

Hafied, C. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada.

Hamad. (2004). Konstruksi Realitas Politik Dalam Media Massa. Granit.

Hartley. (2010). Communication, Cultural and Media Studies: The Key Concepts. Routledge. Idris, M. (2022). Di era Soeharto, RI Bisa Swasembada Kedelai, Kenapa Kini Impor Terus?

Kompas.Com.https://money.kompas.com/read/2022/02/23/105537126/di-era-soeharto-ri -

bisa-swasembada-kedelai-kenapa-kini-impor-terus?page=all

Indradjaja. (2015). Profile Media Online KOMPAS.com.

Jayanti. (2021). Proyeksi Produksi Kedelai Indonesia (2020-2024). Produksi Kedelai Diproyeksi

Turun hingga 2024.

Junaedi. (2011). Komunikasi 2.0: Teoritisasi dan Implikasi. Aspikom.

Nabilah, F. S., Jessica Wiguna, Noerazrie Imania Putri, & Roaziana Febrianita. (2021). Menggugat

UU Penyiaran di Indonesia (Analisa Framing Pemberitaan Gugatan RCTI dan iNEWS TV Tentang UU 32 Tahun 2022 pada Sindonews & Detik.com Periode 27 Agustus - 20 September 2020). Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna, 9 No 2.

Poerwandari, K. (2005). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Fakultas Psikologi UI.

Romli. (2018). Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online. Nuansa Cendekia. Shoemaker, P. J., & Reese, S. D. (1996). Mediating the Message: Theories of Influences ofMass Media Content. Longman.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan:(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D).

Alfabeta.

Sumadiria. (2005). Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature: Panduan Praktis Jurnalis

Profesional. Simbiosa Rekatama Media.

Tambaruka, & Apriadi. (2012). Agenda Setting Media Massa. Rajawali Pers.




DOI: https://doi.org/10.31315/paradigma.v26i2.7455

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Ghalda Nauli Siregar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


  

Paradigma: Jurnal Masalah Sosial, Politik, dan Kebijakan

Published by Faculty of Social Science and Political Science

Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

(Kampus Unit II) Jl. Babarsari 2, Tambakbayan, Depok, Yogyakarta 55281

Phone: +62 274 486733. Email: [email protected]

 

Creative Commons Licence
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.